Share

57. Bahaya Yang Mengintai

Malam kian merangkak naik, udara makin dingin. Tak ada gugusan bintang, apalagi dewi malam, langit gulita bak permadani hitam raksasa. Gelegar petir yang sesekali terdengar bak amukan semesta, ditambah duduk di sana seorang diri semakin membuat Hana nelangsa.

Ke mana arah mata memandang, hanya akan menimbulkan rasa iri kian menjadi. Di antara banyaknya penunggu di rumah sakit itu, benar hanya dirinya seorang yang berjaga malam itu, tak ada sanak saudara yang menemani. Hana menyeka wajahnya yang basah. Sejak tadi ia tak henti menangis meski dokter mengatakan Azzam tak mengalami luka yang berarti.

"Han."

Suara samar yang kemudian menjeda tangisan Hana, wanita itu gegas bangkit memasuki bangsal rawat usai tahu suaminya telah sadar.

"Han, aku ...,"

Tak sempat Azzam melanjutkan ucapannya. Hana membantunya duduk, wanita itu juga yang mengambilkan air minum untuknya.

"Dibawa istirahat saja biar lekas pulih." Sengaja tak mau membahas banyak hal yang kemungkinan justru dapat memperburuk ko
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Puput Assyfa
berharap hana dan Azzam tetep bersama, walaupun mereka salah tp mereka juga berhak bahagia. Tuhan sudah bls perbuatan mereka
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status