Share

Ancaman Lila

Aku mendongak melihat ke arah samping. Siapa pria yang begitu familiar dan sudah menyebutku kumat?

"Apa maksud and..."

Kata-kataku terhenti, saat menyadari pria yang kini tengah tersenyum ke arahku. Mataku terbelalak. Bisa-bisanya aku bertemu dia di tempat seperti ini.

"Firman," pekikku.

"Hahaha... Iya, ini aku Dil. Kamu kenapa? Kamu pasti mau marah kan tadi?" tebak Firman, tertawa.

Wajahku memerah. Aku memang akan memarahi orang yang sudah berani mengataiku tadi. Tapi semuanya sirna, saat mengetahui Firman lah orang itu.

"Hem, sedang apa kamu di sini Fir?" tanyaku, terdengar ketus.

"Jangan marah dong Dil! Aku kan cuma bercanda. Aku sedang menemani..."

"Mas! Bantu aku dong!"

Belum selesai Firman bicara, seorang wanita muda dengan tubuh langsing dan tinggi semampai lebih dulu memotongnya.

Wajahnya terlihat cantik, dan juga putih bak porselen. Sangat serasi jika berdampingan dengan Firman.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status