Share

#16 Di Balik Kesempurnaan

“Eh, Dek Cantika baru pulang? Jarang banget kelihatan?” sapa Bu Dwi, tetangganya, ketika Cantika memutar kunci.

Ada beberapa ibu-ibu lainnya yang sedang berdiri di sana, terlihat kepo mendengarkan percakapan.

“Iya, Bu, sibuk sama tugas kuliah. Lebih sering di rumah saudara juga,” jawab Cantika sopan.

“Ohh, memang sudah semester berapa?”

Cantika terdiam sejenak, merasa tidak nyaman dengan pertanyaan tersebut. “Semeter delapan. Saya pamit masuk dulu ya, Bu. Ada yang harus dikerjakan.” Diiringi senyum yang dipasang seramah mungkin, dia melangkah masuk ke dalam rumah dan menutup pintu. Tak lama, senyumnya langsung lenyap begitu saja. Kemudian samar-samar masih bisa terdengar ghibah para tetangganya.

“Sombong banget mentang-mentang cantik, jadi nggak level ngobrol sama tetangga di sini. Enggak pernah mau bergaul, setiap kali diajak ngobrol langsung pergi.”

Meski ucapan mereka bukan dalam artian yang baik, dalam hati Cantika merasa tersanjung mendapati pujian di sela-sela cercaan. Dia lebih
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status