Share

#20 Grace

Di sisi lain, di restoran hotel bertbintang, keluarga besar Cantika masih berkumpul di sana. Beberapa saling mengobrol, sedangkan para sepupu Cantika berseliweran memburu makanan pencuci mulut. Hanya satu orang yang berhenti mengobrol dengan sanak saudaranya.

“Pi, dari tadi kamu sibuk banget sih sama HP?” tegur Grace, memerhatikan pria yang ada di sebelahnya.

Dany menyahut datar, “Chat customer.”

“Nggak bisa ditunda? Kita kan lagi kumpul sama keluarga kamu. Lagi pula ini bukan hari kerja.”

“Customer penting. Menambah nilai di mata mereka nggak mengenal hari libur. Lagi pula aku aku kerja untuk kamu dan anak-anak juga.”

“Iya, tapi kan bisa ditunda setelah makan. Simpan dulu HP-nya, mereka pasti paham kalau kamu slow response.”

“Hm.”

Grace menghela napas melihat sikap suaminya dan bergumam pelan. “Terkadang, aku cuma mau kamu yang dulu.”

Jemari Dany berhenti bergerak di atas layar ponselnya. Dia melirik sang istri dengan pandangan terganggu. Ekspresinya kaku dengan sorot tajam. “
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status