Share

#26 Kemarahan

“Lin, apa gue putus aja ya, sama Jovino?” Cantika menjepit ponselnya di antara telinga dan bahu sebagai ganti melepas tangannya yang semula memegang ponsel. Gadis itu berusaha menarik beberapa helai kaus dari lemari kemudian memasukkannya ke dalam tas.

“Siapa ya, yang kemarin bilang mau coba bertahan karena keseringan putus?” ejek Olin dari ujung telepon.

Cantika memandangi baju-baju yang berantakan di atas kasur, hasil perbuatannya pasca mengacak isi lemari. “Iya sih, tapi ternyata gue nggak sreg aja.”

“Kenapa lagi? Posesif?”

“Nggak terlalu.” Gadis itu mulai memungut dan merapikan satu per satu pakaian.

“Resek?” tebak Olin.

“Belum sampai tahap nyebelin.”

“Terus?” Olin tampaknya belum puas dengan jawaban Cantika.

Ini dia.

Sebenarnya alasan Cantika cukup berkaitan dengan penyebab mengapa dia memilih-milih baju. Jawabannya sederhana. Karena pria yang tinggal satu kompleks dengan rumah tantenya. Pria yang belakangan ini terus mengusiknya, namun juga tidak mau pergi dari pikirannya. Pria
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status