Share

#28 Mengikuti Alur

“Can, aku udah nggak pengin nonton lagi.”

Ben mengambil alih gelas di tangan Cantika dan meletakkannya kembali di meja. Sebelah tangannya yang menggenggam pergelangan tangan Cantika merenggang. Berpindah meraih jemari lentik itu. Dikecupnya lembut punggung tangan gadis di depannya sembari melirik ke wajah jelita yang tampak resah.

Sepasang mata husky milik Ben menatap lekat Cantika seolah meminta persetujuan. Sementara Cantika? Jangan ditanya. Napasnya mungkin sekarang sedang tersangkut di paru-paru. Dia kaku tidak bergeming.

“Kamu ... mau apa?”

Gerakan canggung dari Cantika tanpa sengaja membuat lutut mereka bersinggungan. Gadis itu buru-buru menarik kakinya. Sejak kapan bersenggolan lutut saja bisa menghantarkan listrik bertegangan tinggi? Rasanya, barusan Cantika seakan tersetrum.

“Kamu tau jawabannya,” jawab Ben tersenyum simpul. Perlahan, nyaris tak terlihat, dia menggeser duduknya maju mendekat.

“Aku masih punya pacar,” peringat Cantika.

“Tapi mau putus.”

Rasanya Cantika
Lunetha Lu

Nggak nyangka dalam waktu 2 hari, pembacanya naik pesat. Aaa... Aku terharuuu. Terima kasih atas semua dukungan kalian. Kalau kamu sudah baca ceritanya sampai bab ini, berikan bintang dan gems untuk Cantika yaa

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status