Share

#24 Berkeringat

Saat dilihatnya seseorang turun dari roda empat yang terpakir di depan rumah mereka, wajah Bianca dan Byana berubah lebih antusias.

“Papiiiii!!” seru keduanya segera menghambur memeluk pria yang dipanggil papi.

“Eh, anak Papi habis jalan-jalan, ya. Ayo masuk.”

“Papi tumben pulang cepat?”

“Iya, soalnya Papi kangen kalian.” Dany, yang merupakan paman Cantika, adik dari ibunya, beralih menatap Cantika. “Can, ada kue di mobil. Tolong ambilin, nanti makan aja sama anak-anak.” Kemudian menyerahkan kunci mobil pada Cantika.

“Oke, Om.”

Cantika menuruti perintah Dany. Membuka pintu belakang yang belum terkunci. Dia melihat tas karton eksklusif dengan logo dari toko kue kenamaan tergeletak di atas jok belakang. Ketika dia mengangkat tas kue itu, tatapannya tidak sengaja jatuh pada serangkai kecil baby breath segar yang rontok di karpet mobil.

Cantika tidak mengacuhkannya, tetap mengangkat tas karton tersebut. Tetapi dia malah menjatuhkan sesuatu yang semula tertimpa tas kue. Semacam brosur. Bro
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status