Share

#51 Kejutan!

“Brutal.”

“Hm?”

“Kamu terlalu brutal,” celetuk Cantika sembari merapikan pakaian. Mereka saling membelakangi sesuai perintah Cantika.

Yang ditegur tertawa tanpa rasa berdosa, “Siapa coba yang mulai?” meloloskan kaus putihnya turun dari kepala.

“Aku cuma cium kamu.” Dengan bibir mengerucut, Cantika meluncurkan protes.

“Tapi kamu suka. Biasanya kamu bakal berisik berusaha kabur, tadi kamu pasrah. Berarti kamu suka ‘kan?”

Baiklah.

Cantika mengakui kekalahannya.

Dia tidak bisa membalas sama sekali.

Jika Cantika adalah perempuan paling gamblang, eksentrik, dan cuek; maka Ben adalah lelaki paling gendeng, tidak punya malu, dan persuasif. Dia jago. Mereka berdua ahli. Terutama dalam berciuman. Mulut dan bibir mereka yang menyatu seperti tercipta untuk saling mengisi dan melengkapi. Seperti itulah pagutan yang dirasakan mereka.

Sejauh ini, sifat mereka cocok. Selain pertengkarang yang pernah terjadi di antara mereka, tidak pernah ada selisih pendapat lagi—atau lebih tepatnya mungkin,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status