Share

Penolakan lagi

***

"Kamu nggak lagi kesambet kan, Mas?" celetuk Halimah memecah ketegangan di antara Tomi dan kedua orang tuanya.

"Dek!" Vano menepuk lembut paha istrinya seraya mendelikkan mata. "Jangan kurang ajar sama kakak sendiri!"

"Bercanda aja kali, Mas," gerutu Halimah mengerucutkan bibirnya. Dia mengelus-elus perut yang semakin membuncit dengan masih mengarahkan pandangan pada Tomi dan kedua orang tuanya.

"Maafkan Halimah, Mas. Silahkan dilanjut obrolannya."

Tomi menjitak kepala adiknya membuat Halimah semakin menggerutu kesal. Entah mengapa, di masa-masa kehamilan ini dia menjadi sedikit kekanak-kanakan. Ada saja hal yang membuatnya marah dan kesal.

"Apa gadis kota ada yang bisa merebut hatimu, Nak?" goda Karim berusaha membuang pikiran buruk yang selama ini membayanginya.

Tomi menunduk malu. Dia meremas sepuluh jemarinya dengan perasaan gusar. Jika kebanyakan laki-laki akan bebas menikahi wanita manapun yang mereka cintai, tapi tidak dengan Tomi. Sejak perceraiannya dengan Astri terjadi,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status