Share

Bijaknya Kusaini

***

"Terima kasih sudah mau percaya padaku, Mas," lirih Kalila di sela-sela tangisnya. Kusaini menggandeng tangan Sang Istri dan membawanya masuk ke dalam rumah disusul oleh Hesti dan juga Eni. Tidak dapat dipungkiri, Eni masih merasa kesal karena dia beranggapan jika perpisahan Gina dan Kus adalah tersebab kehadiran Kalila. Tapi dia pun tidak bisa berbuat apa-apa, kehidupan Kusaini sudah bukan ranahnya lagi.

"Kenapa Ibu dan Mbak Hesti malah diam saja melihat Kalila hendak dipermalukan di depan tadi?"

Hesti menoleh pada Eni yang nampak melengos. Jujur, dia tidak suka dengan pertanyaan Kusaini barusan.

"Lalu apa yang kamu harapkan, Kus? Ibu bahkan mulai meragukan jika yang dia kandung adalah anakmu ...."

"Bu ...," sela Kusaini. "Anakku atau bukan, saat ini Kalila sudah menjadi istriku. Dia adalah tanggung jawabku saat aku meminangnya di depan penghulu. Masa lalu dia biarkan menjadi urusannya dengan Tuhan, saat ini aku hanya ingin menjadi suami dan calon Ayah yang baik. Aku tidak pedul
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status