Share

29.Iri

“Iya. Dia Ibu saya yang telah Anda larang untuk masuk ke dalam karena menganggapnya orang asing,” Wira mengingatkan kepada Wulan apa yang dia lakukan.

“Saya hanya menegurnya saja, karena tidak tahu kalau dia adalah Ibu Bapak,” elak Wulan tidak mau kesalahan makin besar.

“Kalau memang menegur, kenapa harus dengan nada tinggi kepada orang tua? Mana sok-sokan lagi menganggap diri sendiri adalah bos yang menggaji para pekerja di sini.” Desi bersedekap dada memandang Wulan dengan sinis.

Wulan terdiam, ia bingung melakukan pembelaan seperti apa, otak tengah berpikir untuk menghadapi situasi yang menurutnya adalah darurat. “Kalau begitu saya tinggal minta maafkan? Jadi saya aya mohon kepada Ibu tolong maafkan saya, itu karena saya tidak mengetahui kalau Ibu adalah orang tua Pak Wira,”

“Jadi Kamu minta maaf karena aku adalah orang tuanya Wira? Kalau semisalkan aku adalah orang lain, apa kamu akan meminta maaf?”

Lagi, Wulan terdiam karena kalau orang tua yang berada di depannya ini bukanla
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status