Share

Calon Raja

"Jadi, semua pelayan bersedia ikut?" tanya Yuksel tak menjauh darinya sedikit pun.

"Benar Tuan."

Mata Yuksel dan Kimberly saling tatap ke arah Aiden yang justru melirik dengan menantikan sesuatu. Membuat Yuksel terpaksa menjauh darinya dan menghela napas. Sementara Aiden justru sedikit tersenyum.

"Kau ke sini hanya untuk menyampaikan itu saja kan? Lantas kenapa masih di sini dan tidak segera pergi?" cerocos Yuksel sangat berharap Aiden pergi.

"Saya ke sini sekalian menjemput Tuan."

"Menjemput?" ulang Yuksel dengan dahi mengerut.

"Benar Tuan. Ini soal ...."

Mata Aiden melirik ke arahnya terlebih dahulu. Kemudian mulut membisu, seolah Kimberly tidak diizinkan untuk ikut dalam pembicaraan. Yuksel menatap padanya dan mengusap kepalanya.

"Lanjutkan berkemasnya, aku akan pergi bersama Aiden dulu," ujar Yuksel sembari berjalan meninggalkannya.

Kimberly tak bisa menuntut suaminya untuk membuka mulut. Mungkin tak ingin membagi beban dengannya. Karena kepergian ini butuh strategi dan perencanaa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status