Share

37. Tanggung Jawab

Zein terkesiap saat Intan mengatakan minta dipijit. "Kamu kan lagi haid. Ngapain minta pijit segala?" tanya Zein, kesal. Permintaan itu membuat pikirannya ke mana-mana. Ia sudah berusaha untuk tidak tergoda. Namun Intan malah seolah sengaja ingin menggodanya.

"Ya udah gak apa-apa kalau Mas gak mau. Maaf merepotkan," jawab Intan. Kemudian ia hendak berbaring dan pura-pura meringis kesakitan. Ia yakin Zein tidak akan tega melihatnya seperti itu.

"Ssshh, aduh," lirih Intan sambil meringis.

Melihat Intan seperti itu, Zein pun tidak tega. "Ya sudah, mana yang mau dipijit?" tanya Zein, ketus.

"Sebentar," sahut Intan. Kemudian ia membalik tubuhnya perlahan, lalu tiarap di atas tempat tidur. Intan berusaha menahan senyuman karena merasa lucu saat melihat ekspresi Zein.

Zein ternganga melihat posisi Intan seperti itu. Apalagi ketika Intan menunjuk bokongnya yang ada di hadapan Zein tersebut. "Yang ini, Mas," ucap Intan.

Zein menelan saliva. "Kenapa kamu tidak pakai baju?" tanya Zein, lemas. Tu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status