Share

#26

Nafasku kembali sesak, seperti tak bisa lagi menghirup oksigen dengan leluasa. Dadaku naik turun, tangan dan kaki seperti menghentak dengan sendirinya tak terkontrol. Tubuhku menggigil hebat. Sakit seperti tertarik dari ubun-ubun. Aku tercekik dan akhirnya terbatuk- batuk bersamaan dengan cahaya menyilaukan menembus retinaku.

"Alhamdulillah ...," seru Kak Fahd memelukku erat dan menciumi kepalaku.

Masih dengan matanya yang basah dia tersenyum menggumamkan kalimat syukur berulang kali.

"Aku kenapa, Kak?"

Dia hanya menggeleng dan memeluk lagi, lebih erat dari sebelumnya.

"Terima kasih telah kembali, Sayaaang ...," Perlahan mengurai pelukan, dia menatapku berbinar.

"Aku kenapa?" ulangku dengan pertanyaan yang sama.

"Saya pikir kamu sedang sakaratul maut. Saya sudah pasrah dan ikhlas, tapi ... saya ... ak–aku ... sudah merasa, ak–aku belum mau kehilangan istri, ak–aku ... sayang kamu, Annis
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status