Share

#44

"Ma! Mama!!" teriak Aldo panik, saat tiba-tiba tubuh Nastiti terkulai lemas di bahunya.

"Hhh ...." Embusan napas panjang Dina membuatnya muak, "dia cuma pingsan Al ... dua hari nggak makan, ini?" ucap Dina, melengos tak peduli dengan kondisi ibu tirinya itu. Wajahnya dingin dan bengis sangat kentara dari sorot mata.

"Bi! Tolong ambilkan minyak angin dan air hangat!" titahnya pada pelayan rumah yang biasa dipanggil Bibi di rumah itu.

Nisa membisikkan sesuatu pada suaminya, dia meminta ijin berpendapat dan menenangkan Dina. Sahabatnya itu seperti telah kehilangan hati dan rasa empati pada sosok ibu yang sedang kesakitan itu.

Lelaki bersorban itu mengangguk dengan senyuman. Nisa berdiri dan mendekat pada Dina yang mengerutkan dahi.

"Bisa kita bicara sebentar, Na? Empat mata," bisik perempuan bercadar itu tepat di telinga Aldina.

Keduanya menjauh dari ruang keluarga dan menaiki tangga menuju salah satu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status