Share

#43

"Papa, hentikan, Pa! Hentikan dan dengarkan Na, Pa!" teriak Aldina keras memegang lengan ayahnya yang sudah terangkat siap memukul Aldo.

"Papa juga tidak akan mendapatkan sepeser pun dari harta Mama Nafa! Na sudah mengambil alih semuanya tanpa sepengetahuan Papa! Jadi hentikan semua ini!" lanjutnya menatap tajam mata sang Papa yang mengerutkan dahi.

"Apa maksud kamu, Sayang?" tanya Agung berubah lembut pada putrinya.

"Nisa, Kak Ustadz! Silakan masuk dulu! Al, bantu Mama masuk! Bi, jamu mereka seperti tamu istimewa kita!" Aldina memerintah semua orang di sekitarnya satu per satu seolah dialah ratu di istana Prameswari.

Dia masuk terakhir kali dan langsung melakukan panggilan melalui telepon rumah. Tak ada yang tahu siapa yang dihubunginya. Semua orang telah berkumpul di ruang keluarga tanpa percakapan satu sama lain. Hanya terdiam menyelami pikiran mereka masing-masing.

"Kak, em ... lebih tepatnya, Om Ustadz
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status