Share

46. Terkunci

Pagi buta saat fajar baru saja menyingsing di ufuk timur, saat kokok ayam masih terdengar bersahutan dengan bunyi keloneng sapi yang meminta makan, Aruni sudah siap dengan setelah petani, memakai kaos berlapis-lapis sebab udara masih terasa dingin bahkan membuat bulu-bulu di sekujur tubuh berdiri. Meskipun demikian cuaca dingin takkan mampu mematahkan semangat Aruni untuk pergi ke kebun dan ladang miliknya.

Berbekal peralatan panen seperti pisau stek, waring sayur dan topi laken yang ditaruh di belakang mobil pickup andalannya, Aruni membuka pintu mobil tersebut yang mengeluarkan derit menjerit saat terdengar, memanaskan mesinnya dan siap-siap berangkat ke kebun yang berada cukup jauh dari rumahnya tetapi masih satu arah dengan lokasi sekolah ke dua anaknya, yang terletak tak begitu berjauhan, berjarak kurang lebih dua kilo meter dari sana.

Beberapa kali bunyi klakson memekik, pertanda sebuah seruan untuk memanggil anak-anaknya untuk bergegas ke sekolah. Dari kejauhan tampak Rasyid be
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status