Share

54. Ngidam?

“Hei, apa kau baik-baik saja?” tanya Kania terus memperhatikan Nuha.

“Aku baik,” singkat Nuha, membuka tutup botol air mineral lalu meminumnya perlahan-lahan.

“Kok, aku ngerasa kau sedang tidak baik-baik saja,”

Kania melambaikan tangannya pada pelayan tadi. “Mie ayam bakso dan es mojito,”

Kania berusaha menormalkan perasaannya yang berkecamuk saat ini. Sedari awal dia sudah mulai curiga padanya.

“Aduh, jangan banyak berasumsi coba … aku gak kenapa-kenapa,” elak Nuha dengan tanpa menatap Kania. Tak berani menatap sahabatnya tersebut.

“Kenapa ya … feelingku gak enak,” gumam Kania. Seingatnya Nuha memiliki kepribadian supel, peduli padanya dan pada siapapun termasuk teman-teman kuliahnya.

Kania tak sengaja menangkap pembicaraan yang terjadi di antara Romi dan Huda di bengkel. Saat Kania sedang berada dalam mobil ayahnya bersama supir, mobilnya lecet karena ditabrak pengendara beroda dua.

“Apa kau yakin tidak ikut balapan?” tanya Romi pada Huda yang tengah mengisap rokok sembari menunggu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status