Share

57. Periksa kehamilan

Seorang wanita memakai daster abaya mengetuk pintu kamar putranya berkali-kali. Dia begitu mengkhawatirkan kondisi putranya yang sudah beberapa hari mengurung diri di kamar dengan cahaya temaram.

“Attar, bukalah!” seru Hj Rohana dengan suara nyaring. Sengaja, agar Attar menyahut dan segera membukakan pintu kamar.

Attar pun beringsut dari posisi rebahan, berdiri lalu berjalan malas untuk membukakan pintu kamarnya.

“Apa?”

Attar bertanya dengan raut yang menyedihkan. Wajahnya pucat pasi, rambutnya acak-acakkan dengan pakaian yang lusuh.

Hj Rohana hanya mendecak pelan melihat penampilan putra sulungnya yang rupawan terlihat mengenaskan.

“Bersiap-siaplah! Mandi dan pakai pakaianmu ini. Akad nikah akan tetap berlangsung! Itu maumu ‘kan?”

Attar terkesiap menatap netra sang ibu. Tak percaya dengan apa yang didengarnya.

“Maksud Ummah?” tanya Attar dengan antusias.

“Iya, kau akan tetap menikah hari ini. Ijab qabul seperti yang sudah direncanakan,”

“Tapi aku malu … Nuha mengira aku tidak mener
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status