Share

Bab 3

“Farah ikut jalur akselerasi ya? MasyaAllah hebat Nak!” seru Attar berbasa-basi pada anak gadis yang kini menumpang di dalam kendaraan mewahnya. Gadis itu duduk di belakang bangku ke dua dengan memalingkan wajahnya pada jendela kaca.

Attar mengajaknya berbincang sebab gadis berusia tiga belas tahun namun bertubuh bongsor itu terlihat canggung berada di antara mereka. Mungkin di depan Yusuf ia tidak jaim namun di depan ayahnya Yusuf ia merasa canggung.

Setelah Farah berpikir keras, akhirnya ia bersedia diantar oleh Attar kebetulan jalan yang mereka lewati akan melewati komplek perumahannya. Selain itu awan yang berarak di langit terlihat mendung sehingga membuatnya tak menolak tawaran mereka.

“Hum, iya, Om,” jawab Farah singkat. Gadis itu hanya menjawab seperlunya.

“Rah, kok diam sih? Biasanya cerewet,” cetus Yusuf menoleh ke arah Farah yang berada di belakangnya.

Farah langsung menajamkan matanya menatap Yusuf. Yusuf hanya tersenyum melihat gadis itu yang sedikit pemarah.

“Jadi kalia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status