Share

Bab 4

“Om Raka, udah beli tiketnya?” tanya Farah pada Raka yang selalu setia mengawalnya.

“Sudah dong, Nona muda!”

Raka mengibaskan beberapa lembar tiket nonton bioskop dengan tangannya ke arah gadis remaja itu. “Tujuh tiket ya Mbak!”

“Hum, Om Raka, tapi lain kali jangan ngikutin aku terus. Aku malu tau, sudah besar terus saja diikuti. Aku juga butuh privacy.”

Farah mengomeli Raka tanpa canggung. Ia sebetulnya marah pada ayahnya-yang selalu meminta Raka menemaninya. Ia merasa tak nyaman.

Seharusnya Farah marah dan protes kepada ke dua orang tuanya, namun ia tak berani. Mana bisa ia memiliki keberanian untuk membantah perintah ayahnya yang over protektif. Oleh karena itu ia hanya mengomeli Raka-yang sudah dianggap omnya.

Raka hanya mendesah pelan mendengar keluh kesah gadis itu. Telinganya sudah cukup tebal mendengar segala muntahan kalimat demi kalimat yang dilontarkannya. Ia tidak peduli. Ia hanya menjalankan amanatnya menjaga putri sang majikan.

“Sudah?” tanya Raka dengan tenang.

Pria
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status