Share

41. Telepon dari Cristy

Luisa dan Levi duduk berdua di halaman belakang, setelah Pak Darmono membolehkan keduanya berbicara serius. Tentu saja Levi yang dengan begitu sopannya meminta ijin kepada beliau. Pak Darmono juga merasa bahwa putrinya dan Levi perlu bicara empat mata. Luisa butuh teman untuk melupakan isi hati tentang perasaannya setelah ditinggal oleh Edmun.

"Bagaimana, apa masih berat memikirkan kepergian Ed?" tanya Levi membuka percakapan. Malam sangat sepi, yang terdengar hanya suara jangkrik yang saling sahut di rerumputan. Luisa menoleh, lalu menggeleng.

"Sudah biasa saja. Mungkin dengan begitu banyak masalah yang ia tinggalkan, membuat perasaan saya hambar." Luisa menatap langit malam. Tatapan Levi terlalu tajam. Ia khawatir semakin lemah jika berani menatap matanya yang seperti memiliki magnet untuk menundukkan lawat bicara.

"Saya paham. Lalu sekarang, mmm.... " Levi menoleh ke belakang, memastikan tidak ada yang mendengar percakapan mereka. Setelah dirasa aman dan sepi, Levi kembali mena
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status