Share

42. Rumah Sakit

Luisa dilarikan ke rumah sakit karena wanita itu pendarahan. Nisa yang pertama kali melihatnya. Ibu sambung Luisa itu mendobrak kamar Luisa saat Luisa tak kunjung keluar. Dengan bantuan mobil tetangga sebelah, Luisa dibawa ke rumah sakit terdekat.

Luisa sadar, tetapi ia seperti sedang mengantuk.

"Nisa, basah," ujar Luisa lirih. Rumah sakit masih beberapa ratus meter lagi, tetapi sepertinya Luisa sudah sangat lemas.

"Iya, sabar, ya. Di depan rumah sakitnya. Kamu yang kuat dan sabar." Luisa tidak menjawab. Ia hanya terus mengerjapkan matanya karena terasa sangat mengantuk.

Mobil berhenti tepat di lobi IGD. Sopir yang bernama Hasan itu yang turun lebih dahulu, lalu berbicara pada satpam rumah saksi t. Tidak lama kemudian, Hasan mendekati pintu penumpang belakang. Brangkar panjang sudah ikut menyusul di belakang Hasan.

"Ayo, harus segera dibawa ke ruang tindakan!"

"Iya, Pak, terima kasih." Nisa mengangguk. Kakinya terseret-seret mengikuti satpam dan juga Hasan yang setengah berlari m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status