Share

Bab 22 # Rencana Licik

Aku yang tidak pernah merasa mual di pagi hari, mendadak ingin muntah karena ocehan dari ibu mertua. Bahkan, itu juga bukan karena nasi goreng yang keasinan.

Aku ingin mengeluarkan isi perutku karena ibu mertua membahas soal racun. Tidak apa-apa, katanya? Makananku belum beracun? Lalu apakah ia berniat untuk memberiku racun jika ada kesempatan?

“HOEK!”

Sukses. Semua isi perutku yang mayoritas berisi air itu keluar semua.

“HOEK!”

Aku tidak bisa menahan diri. Kulihat, nenek dan ibu terperangah dan menutup mulut serta hidung mereka. Sedangkan aku masih menunduk sambil terus memuntahkan isi perutku. Aku benar-benar muak dengan segala perkataan ibu yang tidak pernah baik kepadaku.

“Oh My God! Kakak!”

Setelah puas dan tidak ada lagi tenaga untuk muntah, aku melongok ke arah suara yang memanggilku. Sebuah suara wanita.

“Selly?” gumamku dengan lemah.

Sellly—adik ipar—yang duduk di sekolah menengah itu, tampak cantik dengan seragam sekolahnya: kemeja putih dengan rok yang terlalu pende
De Lilah

Suka cerita ini? Kirimkan Gem 💎 untuk mendukung penulis. Terima kasih telah membaca!

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status