Share

112. Kehadiran Atira

“Kita tunggu saja, mereka sedang menuju kemari,” ucap pak Syahid sambil duduk di atas sofa berhadapan dengan brankar Zafran. Matanya terus menatap layar monitor holter yang menuliskan garis kusut, pergerakan jantung Zafran.

Cekrekk... pintu pun terbuka. Pak Suwardi segera berdiri dan menghampiri pintu tersebut. Namun, saat ia melihat ke arah orang yang datang, ternyata bukan Atira yang sedari tadi ia nantikan kehadirannya. Yang datang adalah Rudi bersama Davin dan Daffa.

“Ah, cucu Opa. Sini sayang, sini!” pinta Pak Suwardi sambil memeluk Davin dan Daffa bergantian.

Kali ini kedua bocah itu tidak langsung berhambur ke pelukan pak Suwardi. Bahkan, ketika dipeluk pun seolah mereka segan. Mereka berdua masih trauma dengan penolakan yang dilakukan oleh Bu Haliza.

Pak Suwardi segera duduk dengan bertumpu pada kedua lututnya. Ia mensejajarkan diri dengan tinggi kedua cucunya itu.

“Kenapa? Ada apa?” tanya Pak Suwardi sambil mengelus kedua pucuk kepala cucunya.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status