Share

59. Tersesat

Acara makan malam yang berlangsung seketika membuatku kenyang tanpa perlu menyantap hidangan. Bagaimana tidak sedari tadi Mas Baja terus-terusan menatap sinis ke arahku dengan wajah tak sukanya. Sekadar memegang sendok dan garpu saja membuatku kesulitan.

"Cuekin aja. Natap ke aku biar dia gak berani lirik kamu."

Aku menoleh. Bos Teo yang dari tadi pun hanya diam rupanya memperhatikan.

"Nah, gitu lebih baik."

"Dih, pede amat, Bos. Lagian mana bisa orang dia di depan gitu."

"Ya, kamu gak usah liat depan, lah."

"Terus lihat mana? Belakang?" ujarku kesal. Ingin melempar garpu kecil ini rasanya.

"Udah dibilang ke samping aja, kok. Kaya gini."

"Ntar leher saya terkilir, Bos, kalau ke samping terus gini."

"Hmmm. Banyak protes." Bos Teo pun berdiri. Menggeser piringnya, lalu mengangkat kursi dan meletakkannya tepat berhadapan denganku. Tubuhnya membelakangi pelaminan.

"Kalau gini gak kelihatan lagi, 'kan?" selorohnya dengan senyum yang dibuat sedemikian rupa hingga tak kuasa membuatku ikut t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status