Share

63. Tinggal Rencana

"Stop Tante? Bagaimana bisa?" tanyaku tak tahu menahu soal hal itu.

"Ayo kita bicarakan di luar." Tante Mutia melihat wajah Bu Nunik sebentar.

Aku mengangguk. Namun, sebelum itu aku menatap neneknya Akila sebentar. Satu tembok paling kuat sudah runtuh. Beliau orang yang selalu menentangku untuk membawa Akila. Beliau yang paling gencar membuat penolakan atas niat baikku, sudah tidak bisa berbuat apa-apa. Kalau tubuhnya seringkih itu harusnya semua jauh lebih mudah.

Sudah kuniatkan dalam hati untuk melawan mereka. Membalas perbuatan semua orang yang pernah melukaiku. Sekarang rencana itu menguap begitu saja. Bahkan anehnya ada sedikit keprihatinan yang ikut datang bersamaan saat aku menatapnya. Bagaimanapun juga perempuan ini sayang dengan darah dagingku sendiri.

"Akila sini aja, Bu. Mau jagain Nenek."

Aku mengulas senyum lalu mengusap rambutnya. Akila sejak awal memang dekat dengan neneknya. Saat aku bekerja setiap hari Mas Baja menitipkan Akila pada neneknya. Mungkin waktu yang dih
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Hamira Irrier
Betul Akak. Di sini Baja rada2 kekeh. Dan Amira masih mudah dibodohi...
goodnovel comment avatar
Dyana Dent
Bukan kah anak di bawah umur hak asuh jatuh pada ibunya kak,lepas tu Amira pun ibu yang mandiri dia ada penghasilan .
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status