Share

69. Hari Penentuan

Hari yang dijanjikan oleh pengadilan pun tiba. Sejak pagi aku sudah menitipkan Akila di tempat Tante Mutia. Lebih tepatnya aku memang berangkat dari sana karena menginap satu malam setelah dari desa.

Outfit berwarna hitam dengan sentuhan warna putih di bagian sepatu kupilih untuk mendatangi sidang ketiga itu. Putusan terakhir akan kehidupan rumah tanggaku dan Mas Baja. Jujur aku sangat gugup. Jadi, saat memasuki gedung bertuliskan pengadilan agama itu aku sedikit ragu.

"Ayo, Mbak! Bentar lagi sidang mulai!" seru Ajiz yang rupanya datang lebih awal.

Aku mengangguk. Mempercepat langkah untuk segera memasuki ruang itu. Dari sidang pertama aku tidak pernah menghadirinya. Kali ini Ajiz membujukku untuk tetap datang meski aku keberatan.

Mejelis hakim mulai membuka sidang putusan perkara pernikahan aku dan Mas Baja. Beberapa hal disampaikan sebagai pengantar. Aku buta dalam hal semacam ini. Sejak awal gugatan Mas Baja aku juga tak didampingi oleh pengacara. Namun, di tengah agenda tiba-tib
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status