Share

67. Muara Kasih

Hari yang dijanjikan oleh Mas Arhab pun tiba. Aku dan Akila bersiap satu jam sebelumnya. Setelah obrolan di sore hari pembahasan tentang jalan-jalan yang dimaksudkan Mas Arhab berlanjut sampai di aplikasi pesan. Aku tak kuasa untuk menolak.

Sore di hari minggu menjadi janji temu. Aku memilih menunggu di rumah Martia yang memang lebih mudah akses jalan rayanya. Kebetulan rumahku sedikit masuk ke dalam area perkampungan.

Baju terbaik yang ada di lemari kukenakan untuk mengawali pertemuan baik ini. Memang masih ada batasan di mana aku belum resmi bestatus sebagai janda, namun aku keluar hanya demi menghormati ajakan orang yang dulu pernah menjadi kekasih hati walau sebentar.

"Cieee mau celebek sama mantan," ujar Martia begitu aku sampai setelah berjalan kaki sekitar lima belas menit.

"Apaan, sih, Mar. Ini juga karena dipaksa."

"Dipaksa apa sama-sama suka? Udah lah ngaku aja kalau masih sayang."

Aku buru-buru menggeleng. Martia selalu seperti itu. Bercanda tak kenal tempat. Ada Akila yan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status