Paula mengangguk dan mengingatkannya, "Aurel sepertinya sudah melihatmu. Cepat pergi, jangan sampai mereka menargetkanmu.""Memangnya aku takut sama mereka? Jangan bercanda!" Rhea menunduk, tatapannya langsung bertemu dengan pandangan Aurel yang penuh kebencian. Rhea tersenyum sinis, lalu menunjukkan wajah mengejek terhadap Aurel. Aurel sangat jengkel melihatnya.Pada saat ini, polisi akhirnya tiba. Mereka memborgol ketiga orang itu dan membawanya pergi. Aurel berusaha memberontak untuk berdalih, dia bahkan berani mengatakan bahwa dia bukan anggota Keluarga Ignasius."Pak, kalian nggak bisa bawa mereka pergi begitu saja. Mereka harus tanggung jawab pada anak-anak kami!" teriak seseorang seraya menarik Aurel dan ibunya.Masa depan anak mereka sudah hancur, tentu saja mereka harus menuntut kompensasi yang setimpal. Kalau tidak, mereka ingin mencabut nyawa ketiga orang ini. Semua orang sudah menyepakati hal ini sebelum datang tadi.Aurel bergidik melihat tatapan kejam dari semua orang itu
Mendengar Keluarga Ignasius yang hampir bangkrut dan terlilit utang, para korban ini khawatir tidak akan bisa mendapatkan kompensasi. Oleh karena itu, mereka langsung berbondong-bondong mengerumuni Rhea."Nona Rhea, ayo kita pergi." Pengawal Rhea menariknya dari atas platform dan mengantarnya ke mobil. Untungnya, pihak kepolisian mengutus banyak pasukan untuk mengendalikan situasi. Semua orang baru tidak berani menyerang Rhea karena provokasi Aurel.Rhea mencibir dan melemparkan tatapan marah kepada Aurel."Rhea, kamu baik-baik saja? Tenang saja, aku akan klarifikasi di internet bahwa masalah ini nggak berkaitan dengan Keluarga Sasongko." Paula tidak menyangka kejadiannya akan berkembang menjadi seperti ini.Rhea menggeleng dengan tak acuh, "Memang aku yang merencanakan semua ini, aku nggak takut sama mereka. Kebenaran akan terungkap pada waktunya. Kalau kamu muncul, justru akan mempermudah mereka untuk mengarang cerita. Nanti setelah polisi memberikan laporan resmi, semuanya akan menj
Melihat Paula telah bertekad untuk pindah dari sini, Darwin juga tidak banyak berkomentar lagi. Paula ragu-ragu selama beberapa detik, lalu akhirnya memberi tahu Darwin kejadian yang dilakukan Rhea di alun-alun. Tak disangka, reaksi Darwin sama seperti Rhea. Dia hanya menyuruh Paula untuk tidak usah memedulikannya dan cukup menunggu laporan dari pihak kepolisian.Selanjutnya, Paula menghabiskan waktu di kamar tidurnya untuk menggambar, sementara Darwin bekerja di ruang kerjanya. Mereka tidak saling mengganggu dan mulai menemukan sedikit keharmonisan dalam kebersamaan mereka.Pada malam hari, Paula menerima sekantong besar bahan makanan yang dikirim oleh Wilson. Dia menyuruh pengawal menyamar sebagai kurir dan mengirimkannya ke alamat apartemen mereka. Makan siang tadi juga kemungkinan besar dikirim dengan cara yang sama.Setelah memasak, Paula pergi memanggil Darwin untuk makan. Namun, dia melihat bahwa Darwin telah pingsan di meja kerjanya dengan hidung yang sedang berdarah. Ini perta
"Kalian nikmati saja liburan kalian, aku bisa mengurus diriku sendiri," jawab Darwin dengan santai, lalu menutup panggilan itu dan langsung membuka daftar pencarian di internet.Di internet, akun milik Paula telah memposting sebuah artikel panjang. Artikel itu menceritakan bagaimana dia dibius, kemudian secara tidak sengaja berhubungan dengan seorang pria kaya di ibu kota. Setelah itu, hubungan mereka semakin dalam dan Paula pun akhirnya hamil. Namun, keluarga sang pria kaya mengetahui hal ini dan memisahkan mereka secara paksa. Selain itu, mereka juga ingin memisahkan anak itu dari Paula.Cerita itu ditulis seperti novel di internet dengan alur yang mengaduk-aduk emosi pembaca. Hanya saja di bagian akhir, penulis secara halus mengisyaratkan bahwa Paula adalah anggota Keluarga Ignasius, yaitu salah satu pihak yang bertanggung jawab atas insiden susu formula. Dia sedang mengandung anak dari pria kaya itu dan keluarga pria itu pasti tidak akan meninggalkannya begitu saja. Jadi, bagi korb
"Maaf, aku ...."Paula bergerak mundur sambil menggeleng. "Di dalam panci masih ada sup yang kumasak untukmu. Sesuai kata Willy, sup untuk meredakan panas ...."Benar juga, wajar saja jika Darwin menyelidiki tentangnya. Mana mungkin Darwin akan membiarkan wanita sembarangan menjadi ibu dari anak-anaknya? Hanya saja, saat keburukan Paula terpampang nyata di hadapan Darwin, Paula tetap merasa sangat malu dan putus asa. Seakan-akan, intimidasi dari sekelompok pria di malam itu masih terus menghantuinya."Urgh ...." Paula menutup mulutnya sambil berlari ke toilet. Dia muntah hebat di dalam toilet.Darwin mengetuk pintu toilet dengan keras. "Kamu baik-baik saja? Buka pintunya ya? Aku bisa jelaskan. Maaf, aku telah diam-diam menyelidikimu. Kakek nggak mengizinkan ada kesalahan apa pun yang terjadi di pesta Rhea, jadi dia menyuruhku untuk menyelidiki semua latar belakang tamu yang hadir I pesta itu. Aku melihat foto itu tadi karena ingin mencari keganjilan di antara semua teman-teman Richie."
Ekspresi Darwin mulai tenang perlahan-lahan. Namun, Paula malah semakin ketakutan, "Mereka sangat dekat. Nggak terlihat seperti baru kenal, sepertinya sudah kenal lama." Jika semua ini adalah siasat mereka sedari awal, bukankah ini terlalu mengerikan?"Serahkan saja sisanya padaku, jangan berpikir berlebihan," hibur Darwin setelah melihat Paula ketakutan."Kalau kamu nggak bertanggung jawab padaku, mungkin nggak akan terlibat masalah seperti ini," pungkas Paula dengan merasa bersalah.Darwin tersenyum tipis, "Aku sudah ditargetkan, mana mungkin bisa melepaskan diri semudah itu?"Tampaknya, lawannya sangat memahami Darwin dan tahu jelas bahwa Darwin pasti akan bertanggung jawab pada Paula. Karena itulah, dia baru bisa memicu perselisihan antara Keluarga Sasongko dan Antoro.Darwin memerintahkan Wilson untuk menyelidiki pria bermarga Churia yang disebutkan Paula. Namun setelah diselidiki, Wilson mengatakan bahwa orang itu sudah menghilang tanpa jejak sama sekali. Richie telah mencarinya
Saat Paula sedang asyik membaca komentar warganet, tiba-tiba dia menerima sebuah telepon dari nomor asing. Paula mengernyit sekilas, lalu memutuskan untuk menjawab telepon itu."Paula, ini Ibu. Ibu rindu padamu. Pulang untuk kunjungi Ibu ya?" Ternyata ibu angkatnya, Erlin, yang meneleponnya."Aku sudah putus hubungan dengan Keluarga Ignasius," jawab Paula dengan tenang.Ucapan itu dituturkan dengan napas yang agak berat, tetapi kemudian ditahan, lalu dilanjutkan dengan suara lembut, "Sebelumnya ayahmu hanya terlalu kesal, kenapa kamu malah menganggapnya serius? Kita sudah jadi sekeluarga selama 20-an tahun, perasaan ini nggak bisa dipungkiri. Kamu pulang untuk jenguk Ibu ya?""Tapi, Ibu sudah menemukan putri kandungmu sendiri, aku malah masih nggak tahu di mana orang tua kandungku. Kadang-kadang aku juga merindukan mereka ....""Kamu nggak punya orang tua kandung, kamu itu di ...." Ucapannya terhenti tiba-tiba, jelas sekali ada yang memaksanya untuk diam. Hati Paula langsung tersentak,
"Kamu berani menyentuhnya? Kamu sudah bosan hidup, ya?" pekik Paula dengan emosional."Berkat Keluarga Sasongko, Ayah divonis hukuman mati dan kami terlilit utang yang besar. Kamu rasa aku masih ingin hidup?" balas Aurel. Setelah mengetahui hasil ini, Aurel hampir menggila.Panggilan berakhir. Paula menangis sambil melakukan panggilan video dengan Rhea. Sesaat kemudian, panggilan baru tersambung. Terlihat Rhea yang tatapannya agak linglung karena mabuk."Paula, ayo kemari, temani aku minum. Aku benar-benar kesal dibuat Charlie!" ucap Rhea."Apa yang terjadi?" Darwin mengetuk pintu sejak tadi, tetapi Paula tidak membukanya. Karena cemas, dia langsung menerobos masuk. Ketika melihat Paula berlinang air mata, dia pun panik."Kenapa aku seperti mendengar suara pamanku?" tanya Rhea sambil beserdawa. Saat berikutnya, seorang pria mendekati Rhea dan mengajaknya minum.Rhea langsung mengambilnya tanpa berwaspada sedikit pun. Dia hendak meminumnya, tetapi Paula buru-buru menghentikan. "Jangan m