Share

Bab 82

Kamil dan Avan tampak panik, tapi kemudian langsung menenangkan diri dan menjawab, "Apanya yang mau buat pingsan? Kami nggak mengerti apa maksudmu! Kalau kamu takut kami memaksamu membayar biaya pengobatan, kamu bisa saja nggak usah datang lagi. Nggak usah fitnah kami seperti itu!"

"Fitnah atau bukan, aku tinggal suruh orang untuk memeriksa kandungan gelas itu saja." Paula menatap pengawal di sampingnya dan pengawal itu langsung memungut pecahan gelas di lantai. Wajah Kamil langsung tampak cemas dan terus melihat ke luar kamar.

Apa yang sedang ditunggunya? Jangan-jangan, Aurel masih punya rencana lainnya? Paula merasa sangat tidak tenang, dia langsung berkata pada Kamil, "Aku akan datang lagi setelah hasil pemeriksaan keluar."

"Nggak boleh, kamu nggak boleh pergi!" teriak Avan yang ingin menarik tangan Paula, tapi langsung disingkirkan oleh pengawal.

Paula benar-benar frustrasi, mereka pasti telah merencanakan sesuatu sebelum memancing Paula datang ke sini.

"Ayo pergi." Paula membawa s
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status