Share

Bab 112

Acara nonton bareng selesai, gemuruh suara tepuk tangan terdengar meriah di dalam bioskop. Satu persatu petinggi Jaff Corporations keluar dari ruang ini untuk kembali mengejar prestasi di gedung ini.

Aku menghela napas. Dalam benak aku bertanya apakah setelah melihat film ini pak Ardi hatinya baik-baik saja?

Aku memejamkan matanya. Deras penggalan demi penggalan kisahku dan Dito kembali menyeruak setelah ku lihat betapa pintarnya semua pemeran pengganti merangkum semua rasaku menjadi sebuah tontonan yang mengeluarkan air mata, marah, dan entahlah. Emosiku teraduk-aduk bahkan untuk berdiri saja aku enggan, semua rasanya meresahkan diri.

"Kontraksi, Ann?" Coki menyentuh lenganku.

Aku menoleh sambil nyengir. Memang sedaritadi aku mengelus perutku dengan muka serius. Makanya dia menyangka kalau aku kontraksi. Tapi memang iya sedikit, dan masih bisa aku pastikan belum waktunya janin ini keluar.

"Nggak kok, cuma lagi menikmati suasana aja."

"Halah!" desis Coki, "Menikmati suasana apa bap
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (13)
goodnovel comment avatar
Herlina Maharani
ahirnya... pak Ardi....
goodnovel comment avatar
Nia Kurniawati
antara kasihan sama Bu Farah tapi Anna juga kasihan
goodnovel comment avatar
Nia Kurniawati
nggak banget Ardi bisakah Anna lepas dari Ardi aja
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status