Share

20 Usaha Radit

Dila marah dan kesal. Ia sangat tidak nyaman dengan ucapan Radit karena didengar oleh para karyawannya. Lelaki itu tidak memikirkan akibat dari ucapannya.

Ia ingin sekali menghardik, tetapi tidak mungkin. Situasinya tidak memungkinkan. Dila memutuskan pergi, meninggalkan lelaki tersebut kebingungan sendiri menunggu jawabannya.

"Dila ... Abang serius!"

"Maaf, kamu siapa, ya? Apakah kamu sudah bercermin? Berani sekali mengatakan itu di depanku," bentak Dila karena geram dengan sikap Radit yang merasa biasa saja dengan ucapannya.

"Tawaranku tadi untuk kebaikan kita dan juga putri ki ...."

"Stop, aku tidak ingin mendengar kata-katamu menyebut kedua putriku. Aku katakan sekarang juga bahwa aku tidak mau, apalagi sudi kembali denganmu," ujar Dila kemudian berlalu.

Mengingat perlakuan lelaki itu dan keluarganya pada dirinya, membuat Dila harus mendahulukan logikanya daripada perasaannya. Perlakuan mereka tidak bisa ditoleransi, apalagi mantan suaminya.

Ia sadar bahwa kedua putrinya akan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status