Share

23 Kekecewaan

"Ja-di, Abang ...."

"Ya, dari tadi aku menunggumu. Karena lama menunggu, aku pun tertidur lagi dan tidak tahu sudah berapa lama," ucap lelaki bercambang itu.

Serli terdiam setelah mendengar jawaban Radit. Ia masih menunggu ucapan berikutnya dari Radit. Ia tidak tahu apa yang hendak dilakukan oleh lelaki di sampingnya itu.

Tiba-tiba, Radit menarik tubuh Serli agar mendekat padanya.

"Kau sangat menakjubkan dan membuatku takluk. Aku sampai lupa waktu!"

Serli lega karena lelaki itu tidak membahas tentang percakapannya lewat telepon barusan. Suatu pertanda bahwa lelaki di sampingnya tidak tahu atau tidak mendengar.

"Siapa dulu, dong. Serli gak pernah ngecewain. Iya 'kan?" sahut Serli dengan melepaskan senyuman. Ia sangat puas karena pujian Radit padanya.

"Kamu ...." Radit mencubit pipi wanita itu.

Mereka pun kembali tidur karena malam semakin larut dan hening.

***

"Bagaimana perkembangan usahamu melobi pemilik butik tersebut?" tanya Herjunot, Kepala Direktur tempat Radit bekerja.

Ra
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status