Share

24 Terperanjat

Tatapan Radit belum berkedip memerhatikan Dila yang berjalan menuju ke depan. Di sana terletak meja dan bangku yang tersedia untuk para petinggi dan juga mitra yang bekerjasama dengan perusahaan.

Radit bertanya-tanya di dalam hati dan kepalanya. Ia sebenarnya masih penasaran dengan dengan kedatangan Dila ke acara tersebut.

Dila sengaja belum memberi jawaban atas tawaran Radit, karena sebelumnya dia sudah didatangi oleh David, sekretaris perusahaan.

David langsung turun tangan karena tidak melihat progres yang baik dari Radit. Herjunot sendiri yang memintanya langsung menemui Dila.

"Dit, kamu belum pulang?" Seorang teman menegurnya.

Radit belum bergeming dari tempatnya duduk, sedangkan acara telah usai. Entah bagaimana menggambarkan raut wajah dan perasaannya. Ia menjadi bahan lelucon di antara teman-teman yang lain, karena sebelumnya dia mengira akan diundang ke depan untuk menerima bonus atas usahanya.

Ia pun menyesali ucapannya tadi. Kalau saja dia tidak mengucapkannya di depa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status