Share

Dari Satu Pulau ke Pulau Lainnya

Dengung ketakutan dari penumpang kapal di bawah atap yang ia pijak membuat Huang akhirnya menyadari jika memaksa untuk bertarung dengan Hoaren sekarang juga, maka orang-orang tang bersalah itu pasti akan ikut terkena imbasnya.

“Adik,” bisik Feng. “Tahan dulu amarahmu. Ini bukan tempat yang bisa kita jadikan sebagai medan pertarungan.”

Sang gadis menghela napas lebih dalam untuk menenangkan gejolak amarah di dalam dadanya. Akan tetapi, dia juga tidak menyarungkan pedangnya demi mengantisipasi hal-hal buruk yang mungkin saja akan dilakukan oleh Hoaren.

“Baiklah!” ucapnya dengan tegas. “Aku tidak akan melakukan apa-apa padamu, penjahat!” tunjuknya pada Hoaren. “Akan tetapi, kau jangan senang dulu. Ini hanya sampai kapal berlabuh di pulau berikutnya!”

Hoaren masih saja tertawa menanggapi dengan tangan berada di pinggang.

“Aku semakin suka padamu, Nona Huang,” ujarnya tanpa memedulikan bahwa ada tunangan sang gadis di sana. “Selalu saja datang dengan mulut besar. Mungkin sifat pamanmu yang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status