Share

Part101

Gara-gara Mas Rafi juga mereka kehilangan rumah dan harus segera pindah dari sana. Belum lagi saat ini dia sering melihat Mas Rafi datang mengunjungiku. Tidaklah salah apa yang dia dengar dari Ayahnya itu.

Aku jelas bersedih mendengar semua ini, tapi di sisi lain aku ikut senang karena sudah terjalin kedekatan diantara Ibu dan anak itu. Setidaknya kini Alta mau berterus terang dan berbagi cerita dengan wanita yang benar-benar tulus menyayanginya.

"Kamu kenapa, Nay? Kok melamun?" tegur Mas Rafi saat mobil sudah berhenti.

"Eh, tidak kok, Mas. Nay tidak melamun. Kita sudah sampai, ya?" jawabku tergugup.

"Tidak melamun kok malah tidak sadar mobil sudah berhenti dari tadi," ledeknya.

"Masa iya? Sudah lama ya?"

Mas Rafi tertawa kecil. "Tidak kok. Kita baru saja sampai."

"Tuh, kan. Mas Rafi suka sekali menggoda Nay," rajukku. Dia kembali tertawa sambil mengusap lembut rambutku.

Lagi-lagi kami memasuki restoran mewah untuk makan malam. Padahal sudah sering kukatakan bahwa aku lebih suka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status