Share

22 Kalian melupakan aku!

Di ruang makan, Sabrina duduk berhadapan dengan Erlangga. Sementara Bulan bermain di kamar Tari sendirian. Tari dan Susi belum pulang.

"Kamu tahu alasan Mama melakukan ini?" tanya Erlangga lirih seraya menatap mata Sabrina. Kedua tangannya menggenggam erat tangan Sabrina. Sesekali dia mencium punggung tangan Sabrina.

"Aku tidak tahu pasti. Tetapi, Mama pernah bilang kalau beliau punya dendam dengan almarhum orangtuaku," jawab Sabrina yang juga menatap mata Erlangga.

Tatapan mereka menyiratkan rindu yang sangat dalam.

"Lalu, kenapa kamu lebih percaya padaku daripada dengan cerita Mama?"

"Hati yang sudah lama terpaut, pasti akan tertarik kembali oleh benang yang menyatukan."

***

"Tante,maaf ya jika menunggu lama. Aku baru saja selesai syuting. Huft, melelahkan sekali memiliki profesi seperti ini," ujar seorang wanita yang baru saja masuk ke ruangan privasi pada sebuah kafe, kepada seorang wanita paruh baya yang sudah berada di dalam.

Wajah seukuran telapak tangan lelaki dewasa de
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status