Share

23. Selangkah di depan

Sabrina berdiri dan menghampiri Tari. Bulan berada di samping Tari.

"Sayang, kenapa kamu berbicara seperti itu?"

"Kenapa? Tidak boleh? Kalian asyik bercengkrama dan mengungkap rindu tanpa aku. Jika aku tidak pulang, apa kalian akan mencariku?" Tari berkata sembari melipat kedua tangan di dada.

Erlangga menggela napas dan berusaha menahan tawa melihat Tari yang merajuk. Padahal, Sabrina dan Bulan sedikit panik.

Lalu Erlangga berjongkok di samping Sabrina dan menghadap Tari. Otomatis, Sabrina menggeser tubuhnya ke hadapan Bulan.

"Sini peluk, Papa! Kamu tidak kangen sama Papa?" Tari bertahan pada sikapnya yang marah.

"Maafkan, Papa, karena telah membuatmu hidup berdua dengan Mama. Ini semua salah Papa. Kamu mau 'kan memaafkan Papa?" Wajah Tari sedikit melunak. Tetapi dia masih bergeming.

"Bagaimana kalau kita pergi ke pantai hari ini? Papa, Mama, Bulan dan Tari. Kita berempat. Mau?"

"Horeee! Kita ke pantai!" sorak Bulan lalu melompat–lompat kegirangan.

"Mau ya, Kak? Please!" tam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status