Share

Rapat Umum

Perbincanganku dengan Hendra ditambah kerelaan Haris melepas hak asuh Cipta, bikin suasana hati ini sangat baik. Jadi, dalam satu kesempatan langka, kuputuskan menelepon Silvy segera setelah Hendra mengantarku pulang.

"Untuk apa kamu menghubungiku?" sergahnya kasar ketika telepon sudah tersambung.

"Terima kasih sudah bikin Haris mundur. Kamu memang berbakat jadi rubah penggoda."

"Kamu menelepon hanya untuk mengejekku?"

Aku mempermainkan jemari seraya memikirkan hal remeh apa lagi yang bisa kukatakan agar Silvy dongkol.

"Kenapa harus mengejekmu? Aku justru salut kamu bisa merebut cinta Haris padaku dengan mudah. Kalau bukan jelmaan rubah, aku tak tahu lagi apa namanya."

Diluar dugaan, Silvy yang tadinya jengkel mendadak tertawa sangat keras.

"Cinta? Kamu saja yang kepedean merasa dicintai. Asal tahu saja, Haris tak pernah tertarik padamu. Dulu dia punya pacar tetapi karena kamu terus mendekatinya tanpa malu, ditambah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status