Share

49. The Collaboration

Lynea terkejut dan menjadi pucat pasi ketika ternyata Gabriel sudah berasa di belakangnya. Dokter itu telah melihat semua yang ia lakukan. Bagaimana ia memasangkan kalung, dan bagaimana ia berbisik dengan harapan Enrico mendengar suara lembutnya.

Apa yang harus dijelaskan? Wajah Gabriel terlihat begitu emosi dan kecewa. Sorot matanya menatap dengan kegalauan.

“Aku hanya mencoba untuk berkomunikasi. Bukankah kata orang, meski dalam keadaan koma tapi pasien masih bisa mendengar?” jelas Lyena berusaha tampil normal.

“Oh begitu? Termasuk memberikan kalung itu padanya?” sindir Gabriel datar.

Lynea terdiam. Ia tidak bisa lagi berkata-kata. Hatinya menjerit. Memaki kebodohan dirinya sendiri yang membiarkan terhanyut dalam dua rasa seperti ini.

“Sudahlah, Lyn. Keluarlah. Tidak boleh berlama-lama dalam ruang ICU.” Gabriel menarik lengan kekasihnya.

“Apakah kamu akan pulang malam ini?” Ia bertanya pelan.

“Bukankah malam ini masa kritis u

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status