Share

bab 72

“Ini—“

Yanto melihat Kakak Iparnya yang mengangguk yakin.

“Itu sesuatu yang dititipkan Arumi untukmu!”

“Tapi Kak, kenapa?”

Aiswara geram, “Kau masih bertanya kenapa? Coba kau intropeksi diri dulu! Pantaslah Adikku meminta cerai sama kamu!”

“Dan untuk anda—“

Aiswara beralih menatap Vino tajam.

“Jika setelah menikah nanti, apakah kau akan sering keluar bersama temanmu jika istrimu ‘tak mengijinkan?”

“Tentu saja tidak, aku akan di rumah menjaga istriku!” jawabnya tegas.

Aiswara tersenyum sinis.

“Ku harap kau paham dengan apa yang kau lakukan, hingga adikku memilik untuk meninggalkanmu!”

“Sampai bertemu lagi dengan adikku seminggu lagi!”

“Tetapi di ruang persidangan!” lanjut Aiswara.

Yanto ‘tak bisa berkata-kata lagi, kini dia hanya pasrah dan harus rela kehilangan istri dan anaknya, Faqih!

‘Ck .. kau selalu tidak enakan kepada temanmu, tetapi perasaan istrimu kau abaikan, kau ‘tak perduli kepada wanita yang telah melahirkan putramu dengan mempertaruhkan nyawanya sendiri. Tetapi ‘tak meng
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status