Share

Bab 23-Sebuah Penawaran dari Alfian

Bunga mengenali suara itu. Suara judes bin julid itu. Sontak perempuan itu mengangkat wajahnya. Benar dugaannya, itu suara Mak Lampir. Dan, Gina berada di kursi roda.

Sakit, kah?

Jadi, pagi tadi Alfian membatalkan pertemuan dengannya gara-gara laki-laki itu harus ke rumah sakit untuk menemani Gina? Oh, sungguh sweet sekali, batin Bunga.

"Oh, sudah boleh pulang?" tanya Alfian.

"Gue, kan, bilang one day service. Lo aja yang kagak dengar," omel Gina. "Lo, mau ngantar siapa itu?"

Gina melarikan pandangannya melewati mobil Alfian. Di seberang sana dia melihat sosok yang berdiri mematung tengah memegang pintu penumpang bagian depan mobil Alfian.

"Oh, Raihana. Lo kenal, kan, ART, gue. Nggak sengaja jumpa di sini. Dia antar adiknya yang tangannya juga cedera."

"Nggak sengaja?" Suara Gina jelas terdengar menyangsikan apa yang diucapkan Alfian.

Emang nggak sengaja, batin Bunga. Apa, lo Mak Lampir!

"Elo nolak untuk ngantar gue pulang, bahkan pergi saat gue masih dibawah pengaruh anestesi,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status