Share

Bab 29-Ajakan Menginap

Ngapain, sih, Mamak Lampir eh eh eh, ke sini?!

Bunga mengumpat dalam hati ketika melihat siapa yang berjalan bersama Alfian menuju dapur. Bunga yakin sekali adanya perempuan ini pasti pertanda buruk. Setidaknya mood-nya yang sedang bahagia ini bisa terjun bebas. Ndlosor seperti ular yang terkena taburan garam.

Terus, ngapain dia ngeliatin aku dari atas ke bawah! Apa dia pikir aku ini nggak pakai kutang, ya? Aneh, matamu minta dijolok pakai cabe, Mbak e!

"Ngapain kamu masih di sini?" tanya Gina pada Bunga, lengkap dengan sikap badan yang sok seperti menantu Sultan Dubai. Membusungkan dadanya yang besar itu. Tidak sebesar melon, sih. Hanya sebesar es kepal miow.

Bunga jarang sekali membenci orang karena dia termasuk orang yang masa bodoh. Di sekolah pun dia hampir tak pernah berkonflik dengan teman-temannya.

Di setiap sekolah pasti ada geng cantik, geng natural, geng agne (berisi gadis cantik tapi berjerawat). Bunga jarang ikut nimbrung ketiga geng tersebut, karena menurutnya nir faed
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status