Share

Bab 27-Panggilan Baru yang Lebih Mesra

Bunga dadah-dadah saat Alfian naik tangga. Dia buru-buru lari menuju ke belakang dapur sambil membuka maskernya. Hampir saja dia tersandung kakinya sendiri. Kenapa dia sampai lupa hal sepenting ini?

Dasar, Bunga lemot! Gadis itu mengetuk-ngetuk pelipisnya sambil mengetikkan sesuatu pada mesin pencarian di ponselnya.

Hukum satu rumah dengan laki-laki yang bukan mahram?

Itu mudah saja, Raihana Bunga. Buat doi jadi mahram, dong! Bisik satu sisi hatinya yang liar. Ini adalah kesempatan baik untuk melepas kutukan itu.

Kutukan menjadi perawan tua seumur hidup.

Hust! Hust! Aku, kan, baru 18 tahun!

"Kamu ngapain di situ, kok ngomong sendiri, Na?" Suara garau itu sangat dekat di belakang Bunga.

"Eh, Pak Bos. Saya lagi baca ayat 1000 Dinar," ucap Bunga sambil membalikkan badannya. Dia bahkan menahan napas sesudah berhadapan-hadapan dengan Alfian. Satu, dua, telu ….

"Kok, melongo, Bos?"

"Bocah!" Alfian hampir menepuk kepala Bunga tetapi, tangan itu hanya mengambang di udara. "Jadi, sudah siap
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status