Share

Bab 18. Tidak Punya Hati

" Hmm ... panas banget ya di rumahmu, Nes? Apa gak ada AC? Ibu gak tahan ini, keringatan terus." ujar mertua dengan tanpa merasa bersalah, padahal semua orang sedang melihat dengan tatapan benci terhadapnya.

"Gak ada AC, Bu. Hmmm ... bagaimana jika saya tambah kipas angin lagi, Bu?" Tanyaku.

"Heran aku, AC saja orang tua kamu gak mampu beli." Ujarnya ketus dengan mata mendelik.

"Bu, gak baik ngomong begitu." Ujar Sinta sambil mengelus pelan pundak ibunya. Tumben hari ini Sinta tidak ikut julid seperti ibunya, padahal biasanya dia yang paling nyinyir. Hari ini pasang muka polos dan baik hati karena di depan suaminya. Jaga image. Ada ya manusia seperti itu. Di depan baik tapi di belakang menusuk.

"Gak apa-apa, Sin. Biar Kakak pinjam aja kipas anginnya." Ujarku seraya berjalan keluar untuk menemui Bik Rum.

"Kipas angin aja harus pinjam." Bisik ibu mertua tetapi aku masih bisa mendengarnya. Biar sajalah dia mau berkata apa. Aku tidak peduli.

"Assalamualaikum." Aku ucapkan salam begitu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status