Share

Part 45. Drama Penculikan

"Tidak apa-apakan, jika saya merokok?" tanya Darmawan.

"Tidak apa-apa Mas, tetapi ... jangan juga terlalu sering, tidak baik buat kesehatan," jelas Hanum, sedikit tertawa. Darmawan pun ikut tertawa, lantas mulai menyalakan rokoknya, dan mengisapnya perlahan.

"Saya merasa menjadi penyebab kematian Istri saya, seandainya dulu saya tidak pergi kerja keluar negri, mungkin Khalila masih ada mendampingi saya." Darmawan membuang pandangannya ke arah gedung museum.

Hanum hanya diam mendengarkan, masih terus menatap Darmawan.

"Tetapi, pertemuan saya dengan Amira, sedikit banyak merubah sudut pandang saya. Kegigihannya dalam merubah jalan hidupnya, memberikan saya pelajaran. Jika saya pun harus terus menjalani hidup walau tanpa Khalila. Dan harus memulai kehidupan yang baru," jelas Darmawan, lalu kembali meminum kopinya. Ditatapnya Hanum lekat.

"Tapi saya tidak menyesali waktu yang sudah terlewat, saya anggap itu adalah bagian dari perjalanan hidup," jelas Darmawan lagi.

"Mas, wajah Amira, miri
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status