Share

Chapt 43

Jalanan macet, tidak bergerak sama sekali. Mazaya hanya pasrah dibalik kemudi, sedangkan Mafaza mendengus kesal sembari mengoceh.

"Ada apa didepan Pak?" Mafaza membuka jendela dan bertanya pada seorang pria dengan sepeda motornya.

"Ada kecelakaan didepan Neng. Mending puter balik deh, gak gerak sama sekali soalnya. Ambulance sama polisi belum dateng juga."

"Oh yaudah Pak, makasih." Ia hanya manggut - manggut mengerti.

Mafaza melirik kearah Mazaya, saudara kembarnya itu tampak tenang. Sama sekali tidak ada kegelisahan terpancar pada raut wajahnya, sesekali wanita disebelahnya menggulir ponsel ditangannya.

"Gak usah sok sibuk, gak ada pacar." Cibir Mafaza.

"Ih suka - suka gue."

"Cih.. mending puter balik aja deh, lewat sana aja."

"Gimana mau puter balik sih Za, puterannya aja masih didepan. Semua kendaraan gak ada yang gerak, kecelakaannya parah emang? Sampai - sampai gak ada yang berani lewat."

"Gak tau,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status