Share

Bab 95

"Jangan dilihatin terus Mas," tegur Tsabi malu-malu canggung.

Shaka tersenyum, lalu mengusap puncak kepalanya dengan lembut. Ada perasaan yang membuncah saat bisa sedekat ini. Damai sekali rasanya bisa ngumpul lagi seperti ini. Walau si kecil belum bisa membersamai di tengah-tengah mereka. Setelah sekian prahara yang terjadi dan sempat membuat putus asa.

"Tidur kalau nggak pingin dilihatin, sayangnya aku masih betah," ucap Shaka merasakan ketenangan setelah sekian bulan terpisah oleh jarak dan waktu. Rindu itu sedikit terobati. Walau masih membumbung tinggi.

"Nggak ngantuk, pingin peluk si kecil, kasihan sekali ya anak kita," kata Tsabi sendu. Dia tidak bisa tidur sama sekali. Shaka malah yang khawatir kalau sudah begini.

"Sabar, dia cantik seperti ibunya. Lembut, tapi agak sedikit cerewet, hihihi." Shaka nyengir.

"Mujinya jujur banget, ya kan aku cerewet buat kebaikan kamu juga," jawab Tsabi manyun.

"Tahu ... aku kangen banget dicerewetin lagi. Rindu semua yang ada pada diri kam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (11)
goodnovel comment avatar
Dwi MaRITA
manisnya... shaka ke tsabi...
goodnovel comment avatar
salina90
akhirnya keinginan mu itu sdh othor realisasikan ya bi... smoga dia menjadi satu2 nya lelaki yg kan membersanaimu sampai ke jannah...
goodnovel comment avatar
Mariyam Siti
smoga ga ada lagi cobaan yg berat2 ya... sweeettt banget si babang shaka bikin hati tsabi meleot.. nunggunya lama ka asri .. bacanya sekejap ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status