Share

Bab 14

"Kami antar, Mas Bima dan Mbak Ratna," ucap seorang lelaki yang mengantar suamiku ke klinik.

Aku dan Mas Bima saling pandang, lalu mengangguk bersamaan. Meski ada keraguan karena terhalang biaya. Namun kesehatan Mas Bima jauh lebih penting.

Dengan sepeda motor kami menuju rumah sakit terdekat. Sepanjang jalan aku terus menatap Mas Bima yang terus menahan tangan kirinya. Terlihat jelas ia berusaha menahan rasa sakit.

Dari klinik ke rumah sakit membutuhkan waktu sekitar 30 menit. Maklum klinik berada di perbatasan kampung sementara rumah sakit sedikit ke pusat kabupaten.

Rumah sakit dipenuhi para pasien yang hendak berobat. Karena kebanyakan praktek dokter spesialis sore hati. Entah rumah sakit lain.

"Saya hanya bisa mengantar sampai sini, Mas. Untuk biaya kami tidak bisa membantu."

"Tidak apa-apa, Mas. Terima kasih sudah mengantar kami."

Dua lelaki itu pun pergi meninggalkan aku dan Mas Bima di lobi rumah sakit. Sedikit ragu kami melangkah masuk. Setibanya di depan pendaftaran sem
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status